Dosa zina itu
tidaklah sama. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. al-Isra’ : 32)
Dan orang-orang yang tidak
menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam
keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (QS. al-Furqan:
68-70)
Perempuan yang berzina. dan laki-laki yang berzina,
maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari
akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (QS. an-Nuur : 2)
Para
ulama berkata, “Ini adalah hukuman bagi pezina perempuan dan laki-laki
yang masih bujang, belum menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun
baru sekali seumur hidup, maka hukuman bagi keduanya adalah dirajam
dengan bebatuan sampai mati. Demikian pula telah dijelaskan dalam
hadits dari Nabi SAW bahwasanya jika hukuman qishash ini belum
dilaksanakan bagi keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan
tidak bertaubat dari dosa zina itu niscaya keduanya akan diadzab di
neraka dengan cambuk api.
Dalam kitab Zabur tertulis,
“Sesungguhnya para pezina itu akan digantung pada kemaluan mereka di
neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka melolong
karena pedihnya cambukan malaikat Zabaniyah berkata, “Ke mana suara ini
ketika kamu tertawa-tawa, bersuka ria dan tidak merasa diawasi oleh
Allah serta tidak malu kepada-Nya.
Rasulullah SAW
bersabda, “Tidaklah beriman seorang pezina itu ketika berzina. Tidaklah
beriman seorang pencuri itu ketika mencuri. Tidaklah beriman seorang
yang menenggak arak itu ketika menenggaknya. Dan tidaklah beriman orang
yang merampas harta yang tinggi nilainya – karenanya orang-orang
memandangnya – itu ketika merampasnya.” (Hadits Riwayat Bukhariy)
Beliau
juga bersabda, “Apabila seorang hamba berzina akan keluarlah iman
darinya. Keimanan itu seperti payung yang ada di atasnya. Kemudian jika
ia berhenti dari perbuatan itu maka imannya akan kembali kepadanya,
Beliau juga bersabda, “Barangsiapa berzina atau meminum arak niscaya
Allah mencabut keimanan dari dirinya sebagaimana manusia melepaskan baju
dari kepalanya.” Juga, “Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara
oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun
bagi mereka azab yang pedih, seorang tua yang berzina, raja yang
pendusta, dan orang miskin yang congkak.”
Abdullah bin
Mas’ud ra. berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah dosa yang
paling besar di sisi Allah ta’ala?; Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu
menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu,
‘Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi? Tanyaku kembali. Beliau
menjawab, ‘Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut jika kelak ia makan
bersamamu. ‘Lalu apa lagi’, tanyaku lagi. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu
berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.’
Maka
Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau itu dengan
firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiarnat dan dia
akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan hina, kecuali siapa saja yang
bertaubat.” (QS. Al-Furqan:68-70)
Perhatikan, bagaimana
Allah telah rnenyertakan penyebutan zina dengan istri tetangga dengan
menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
membunuhnya kecuali dengan alasan yang dibenarkan syara’. Hadits ini
tercantum dalam Bukhari dan Muslim.
Imam Bukhari
meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Samurah bin
Jundub. Dalam hadits itu disebutkan bahwa Beliau SAW didatangi oleh
malaikat Jibril dan Mikail. Beliau berkisah,”Kami berangkat pergi
sehingga sampai di suatu tempat semisal tannur bagian atasnya sempit
sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan
ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata disitu banyak laki-laki dan
perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada dibawahnya mereka
melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya,; Wahai Jibril,
siapakah mereka?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan
dan laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.”
Semoga Allah melimpahkan ampunan dan kesejahteraan batin bagi kita semua.
Tentang
tafsir bahwa Jahannam itu ‘ia memiliki tujuh pintu’ (al-hijjr:44)
‘Atha’ berkata, “Pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang
paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina
yang berzina setelah mereka tahu keharamannya.”
Makhul
ad-Dimasyqiy berkata, “Para penghuni neraka mencium bau busuk berkata,
‘Kami belum pernah mencium bau yang lebih busuk dari bau ini.
Dijelaskan kepada mereka, ‘Itulah bau kemaluan para pezina.”
Ibnu
Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata ” Sesungguhnya
bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni
neraka.”
Di antara sepuluh ayat yang diperintahkan oleh
Allah kepada Musa as. “Janganlah kamu mencuri dan jangan pula berzina
sehingga Aku menutup wajah-Ku darimu!” Jika ini merupakan khithab
(kalimat) untuk Nabi Allah, Musa, lalu bagaimana dengan yang lainnya?!
Nabi
SAW telah menyampaikan bahwa Iblis menyebar para tentaranya ke muka
bumi, berkata, “Siapa di antara kalian yang menyesatkan seorang muslim
akan aku kenakan sebuah mahkota di kepalanya. Siapa yang paling besar
fitnahnya paling dekatlah kedudukannya kepadaku. Salah satu tentaranya
menghadap dan berkata, “Aku akan terus menggoda si Fulan sampai ia mau
menceraikan istrinya.” Iblis berkata, “Aku tidak akan memberikan mahkota
sebab pasti nanti ia menikah lagi dengan yang lain. Tentara yang lain
menghadap dan berkata, “Aku akan terus menggoda si fulan sampai aku
berhasil menanamkan permusuhan antara ia dan saudaranya.” Iblis berkata,
“Aku tidak akan memberikan mahkota sebab suatu saat ia pasti berdamai
lagi.” Tentara yang lain menghadap dan ia berkata, “Aku akan terus
menggoda si Fulan sampai ia berzina.” Iblis berkata, “Wah, bagus sekali
itu.” Lalu Iblis mendekatkan tentaranya itu kepadanya dan meletakkan
mahkota di atas kepalanya.
Kita berlindung kepada Allah dari keburukan setan dan tentara-tentaranya.
Dari
Anas, Rasulullah SAW bersabda, ” Sesungguhnya iman ‘sirbal’, kain
panjang yang dipakaikan oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Apabila seorang hamba berzina maka Allah mencabut sirbal itu darinya.
Jika bertaubat, Dia akan mengembalikannya.
Diriwayatkan
bahwa Nabi SAW bersabda, “Wahai sekalian orang-orang Islam, takutlah
kalian dari (melakukan) zina. Sungguh padanya enam ancaman; tiga di
dunia dan tiga yang lain di akhirat. Yang di dunia adalah hilangnya
kharisma wajah, pendeknya umur, dan kefakiran yang berkepanjangan.
Adapun yang di akhirat adalah kemurkaan Allah Tabara wa ta’ala,
buruknya hisab, dan adzab neraka.”
Beliau juga bersabda,
“Barangsiapa mati dalam keadaan tidak berhenti minum arak, niscaya
Allah ta’ala akan memberinya minum air sungai Ghuthah. Yaitu sungai di
neraka yang bersumber dari kemaluan para pelacur (wanita-wanita
pezina).” (Hadist riwayat Imam Ahmad)
Begitulah, di neraka
kelak akan mengalir dari kemaluan mereka nanah dan darah busuk lalu
itu semua akan diminumkan kepada orang yang mati dalam keadaan
‘mushirr’, terus menerus dan tidak berhenti dari minum arak.
Rasulullah
SAW bersabda, “Tidak ada dosa setelah syirik yang lebih besar disisi
Allah dari pada ‘setetes air’ yang dituangkan oleh seorang laki-laki ke
kemaluan yang tidak dihalalkan baginya.”
Rasulullah SAW
juga bersabda,”Di Jahannam ada sebuah lembah yang dipenuhi oleh ular
berbisa. Ukurannya sebesar leher unta. Ular-ular ini akan mematuk orang
yang meninggalkan shalat dan bisanya akan menggerogoti tubuhnya selama
70 tahun, lalu terkelupaslah daging-dagingnya.Di sana juada lembah
yang namanya Jubb al-Huzn. la dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran
kalajengkingnya sebesar bighal (peranakan kuda dan keledai). la
memiliki 70 sengat. Masing-masingnya memiliki kantung bisa. la akan
menyengat pezina dan memasukkan isi kantung bisanya ke dalam tubuh
pezina itu. la akan merasakan pedih sakitnya selama 1000 tahun. Lalu
terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah
dan darah busuk.”
Disebutkan pula bahwa barangsiapa
meletakkan tangannya pada seorang wanita dengan disertai syahwat, pada
hari kiamat nanti akan datang dengan tangan terbelenggu di leher. Jika
ia menciumnya, kedua mulutnya akan digadaikan di neraka. Dan jika
berzina dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat
nanti. Ia akan berkata, “Aku telah berbuat sesuatu yang haram.” Maka
Allah memandangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah ini mengenai
wajah orang itu dan ia pun mengingkarinya. la malah bertanya, Apa yang
telah aku lakukan?” Tiba-tiba seraya bersaksi lidahnya berkata, “Aku
telah mengucapkan kata-kata yang haram.” Kedua tangannya bersaksi, “Aku
telah memegang sesuatu yang haram.” Kedua matanya juga bersaksi, “Aku
telah melihat yang diharamkan.” Kedua kakinya juga, “Aku telah berjalan
menuju kepada yang haram.” Kemaluannya berkata, “Aku telah
melakukannya.” Malaikat penjaga berkata ”Aku telah mendengarnya.” Yang
satu lagi berkata, “Aku telah melihatnya.; Akhirnya Allah berfirman,
“Adapun Aku telah mengetahui semuanya dan menutupinya.” Selanjutnya
Allah berfirman, “Wahai para Malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan
kepadanya adzab-Ku. Aku sudah teramat murka kepada seseorang yang tidak
punya malu kepada-Ku.”
Riwayat ini sesuai dengan firman
Allah dalam al-Qur’an surat an-Nuur: 24 “Pada hari (ketika) lidah,
tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan.
Zina yang paling besar dosanya
adalah berzina dengan saudara kandung, ibu tiri, dan semua wanita yang
termasuk mahram. Hakim telah menyatakan keshahihan hadits yang berbunyi
“Barangsiapa berzina dengan wanita yang masih mahramnya maka bunuhlah
ia.” Sahabat Bara’ meriwayatkan bahwa pamannya (saudara ibu) telah
diutus oleh Rasulullah SAW untuk menemui seseorang yang telah berzina
dengan ibu tirinya. Ia diperintahkan untuk membunuh dan menjadikan
hartanya sebagai ghanimah.
Kita memohon kepada Allah yang Maha Pemberi agar mengampuni semua dosa-dosa kita. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.
***
Semoga bermanfaat